Rutinitasku dimulai. Rutinitasku,
bukan seperti rutinitasku lainnya. Rutinitasku, yang kunikmati dan kuharapkan
kedatangannya sekaligus aku hindari. Entah kenapa ada sesuatu yang sedikit
menyenangkan sekaligus menyakitkan saat kulakukan rutinitasku. Saat aku
mencari-cari dan mencoba menangkap sinyal gerak dari tubuhmu. Mencoba
menggunakan segala indera yang ku punya untuk merasakan kehadiranmu diantara
kehadiran yang lain.
Melihatmu, menangkap gerakmu dan mencoba memperhatikanmu dari
sebuah sudut sempit dari hatimu yang tak kan mungkin kau tahu.
Kehadiran itu menyenangan, saat ku tahu ku bisa melihatmu walau
kau tak melihatku. Mungkin seperti kau tak melihat perasaanku. Ah, tak apa,
asal aku bisa perhatikan gerakmu dari tempatku...
Hari ini kulakukan lagi aktifitas itu, yang menyenangkan dan menyebalkan
itu. Beberapa hari kita tak bertemu, melihatmu pun akhir-akhir juga tidak,. Kau
tahu? Sebenarnya ada rindu. Hari ini aku mencoba mencari gerakmu yang terselip
di ratusan manusia yang lain, dan gotcha!!
Aku menangkapmu. Sebenarnya tak berani kuperhatikan dirimu lama-lama, hanya
sekilas aku mencuri kesempatan untuk melihatmu dari sudutku dan kupalingkan
lagi pandanganku pada yang lain. Begitu seterusnya kulakukan hingga sore ini,
sore dimana aku merasa sangat rindu padamu dan kuputuskan menuangkan semuanya
di sini, berharap kau membacanya dan mengerti.Semoga.......
Setelah kejadian sore di tempat itu, yang pernah kutulis dalam
ceritaku sebelumnya. Jujur, aku merasa takut bila bertemu atau melihatmu.Aku
takut perasaan itu muncul lagi dan mengacaukan semuanya. Aku takut bila saat
melihatmu, rasa perih itu datang lagi, tapi aku sangat ingin melihatmu dan
menangkap gerakmu walau hanya sekejap dalam pelupuk mataku….